MODEL SISTEM
Dr. Nurdin, M.Pd
Pengertian Model
Model dalam pengertian
contoh atau teladan atau sesuatu yang perlu ditiru;
Model dalam pengertian
bentuk, pola, dan rancangan.
Elias M. Awad
“A model is are
presentation of a real or a planned system; (pencerminan, penggambaran
sistem yang nyata atau yang direncanakan)”.
Murdick dan Ross
“We can solve both
simple and complex problems of the practical word if we concentrate on some
portion or some key features instead of on every detail of real life. This
approximation or abstraction of really, which we may construct in various
forms, is called a model”
Kegunaan Model
Menggambarkan sistem
lebih ekonomik dan untuk melakukan perubahan/modifikasi sistem lebih mudah dan
murah;
Mengkaji dan melakukan
percobaan (eksperimen) situasi yang rumit sampai ke tingkat keadaan tertentu
yang tidak mungkin dilakukan dengan membangun sistem yang senyatanya dengan
lingkungannya.
Tujuan Model
Menentukan atau
menggambarkan sesuatu;
Membantu dalam
menganalisa sistem
Menentukan, menjelaskan,
menggambarkan hubungan dan proses kegiatan
Menampakan sesuatu
situasi atau keadaan dalam lambang/simbol yang
bisa dimanipulasikan untuk suatu prediksi.
LANGKAH OPERASI SISTEM
PROSES PEMBUATAN
KEPUTUSAN
MACAM-MACAM MODEL
Model Skematik; bagan
(chart) dua dimensi yang melukiskan unsur-unsur sistem dan perkaitannya. Contoh
2. Model Sistem arus/
Sekuensial (Urutan)
Menunjukan arus barang,
energi dan informasi, yang mengikat unsur-unsur sistem, dan menjelaskan
perilakunya. Contoh:
3. Model Sistem Statik
Melukiskan hanya satu
pasang hubungan saja, misal antara kegiatan dan waktu, atau antara biaya dan
jumlah (kuantitas). Gantt Chart:
4. Model Sistem Dinamik
Melukiskan sistem yang
secara tetap dan terus menerus berubah, sistem yang mengatur diri sendiri,
mengarahkan dirinya sendiri, dan berperilaku dengan suatu tujuan.
5 KELOMPOK MODEL MENURUT
KARAKTERISTIKNYA
Menurut Fungsinya; model
dibagi lagi menjadi tiga macam/tipe, yaitu:
Tipe deskriptif,
memberikan gambaran situasi dan tidak meramalkan atau memberikan rekomendasi.
Ex: Bagan Organisasi
Tipe prediktif,
menunjukan bahwa ‘jika ini muncul, maka muncul pula itu”. Kaitan dependen dan
independen variabel.
Tipe normatif, model yang
memberikan jawaban terbaik untuk memecahkan suatu problem melalui serangkaian
tindakan. Ex: model iklan, marketing mix.
2. Menurut Susunannya
Tipe Ikonik; memiliki
beberapa ciri fisik benda yang digambarkannya. Ex; maket PT, cetak biru gudang,
dll
Tipe Analog (sebanding);
model yang dapat menggantikan komponen atau proses yang sama. Ex, sebuah analog
komputer menyerupai sistem analog lembaga.
Tipe Simbolik;
mempergunakan perlambang-perlambang (simbol) untuk menggambarkan dunia nyata. Y
= X1 + X2
3. Menurut waktu
Tipe Statik; model statik
tidak mempersoalkan perubahan yang terjadi karena waktu, misal bagan organisasi
dan model keuntungan yang diharapkan yang dimodelkan secara matematik.
Tipe Dinamik; model
dinamik menjadikan waktu sebagai variabel pengaruh (independen). Ex,
ds/dt=rA(t) (m-S)/M-YS. Perubahan tingkat penjualan merupakan fungsi konstanta
reaksi (r), tingkat reklame waktu A(t), kejenuhan penjualan M, tingkat
penjualan (S) dan konstanta penurunan penjualan (Y)
4. Menurut Kaitannya
dengan ketidakpastian
Tipe Deterministik;
menggambarkan bahwa bagi kumpulan masukan akan ada keluaran yang khusus yang
bisa dideterminasi (dipastikan), ex laba/keuntungan.
Tipe Probabilistik;
memberikan bantuan untuk pembuatan keputusan pada saat mengandung resiko. Ex;
asuransi jiwa
Tipe Permainan/Estimasi,
membuat pemecahan masalah pada saat menghadapi siatuasi yang tidak pasti.
5. Menurut umum khususnya
Tipe Umum; model umum
dunia usaha merupakan model yang bisa diterapkan dalam berbagai kegiatan usaha.
Ex, waiting line model diterapkan dalam produksi, pemasaran dan
personalia.
Tipe Khusus; model yang
hanya bisa diterapkan pada problem khusus saja. Ex, respon penjualan dari
reklame dll.
MEMBUAT MODEL
Identifikasi dan rumusan
masalah secara tertulis;
Identifikasi konstanta,
parameter, dan variabel yang berkaitan;
Pilih variabel yang
paling berpengaruh sehingga model bisa dibuat sesederhana mungkin;
Nyatakan hubungan verbal
antara variabel-variabel, berdasarkan prinsip, data, intuisi, dan refleksi.
Buat ramalan mengenai perilaku variabel
yang tidak bisa dikontrol.
Lanjutan...
5. Susun model dengan
memadukan semua hubungan ke dalam suatu sistem hubungan simbolik;
6. Adakan manipulasi
simbolik (misal sistem pemecahan dengan persamaan, pembedaan, atau membuat
analisis statistika);
7. Munculkan pemecahan
dari model
8. Uji model dengan
membuat prediksi dan cek dengan data dunia nyata;
9. Perbaiki model jika
diperlukan.
EmoticonEmoticon